Sabtu, 24 November 2012

Menyelami, Memahami dan Mengelola Ceruk Pasar

Ceruk Pasar atau Niche Market dapat diartikan sebagai celah pasar yang dapat direbut oleh produsen/pedagang dari kompetitor yang memasarkan suatu produk sejenis sehingga jumlah konsumen semakin banyak lagi yang terjaring memanfaatkan / membeli produk mereka.

Contoh perebutan ceruk pasar sudah sangat terlihat secara kasat mata. Contoh yang paling sering kita lihat dan dengar adalah persaingan memperebutkan Konsumen diantara Operator telepon seluler. Telkomsel dengan kartu As / Simpati, Indosat dengan Mentari / IM3, XL Axiata dengan XL-nya, dan lain sebagainya.
Sesama Operator saling memperebutkan pasar dengan mengeluarkan strategi-strategi marketing dengan terlebih dahulu melakukan survey dan evaluasi atas apa yang dibutuhkan oleh Konsumen dan sembari melihat kelemahan-kelemahan competitor.

Ok, contoh diatas terlalu jauh untuk kita analisa. Sekarang kita coba contoh yang sederhana saja.

Ceruk Pasar pada Pedagang Pecel Lele / Lele Penyet

Di banyak daerah di Pulau Jawa kita akan menjumpai banyak sekali pedagang Pecel Lele, bahkan disuatu lokasi yang biasanya yang dekat dengan Kampus dan kost-kostan jarak antara lapak pedagang sangat berdekatan dan dalam jumlah yang cukup banyak. Dan tujuan mereka yang utama adalah mendapatkan pelanggan.
Agar seorang pedagang pecel lele dapat survive maka sebaiknya dia sudah harus memulai membuat analisa kecil-kecilan. Yang pertama sebaiknya dia lakukan adalah membandingkan jumlah pengunjung antara lapak-nya dengan lapak-lapak pedagang lainnya dan memperhatikan frekuensi kedatangan pengunjung yang sama ke warung-nya.

Jika dari sekian banyak pedagang pecel lele di daerah-nya dan warung-nya yang paling banyak di kunjungi maka bersyukurlah karena anda pasti sudah memiliki PELANGGAN dan hal itu sudah pasti dipengaruhi oleh rasa yang pas dilidah pelanggan dan mungkin penyajian anda yang cukup baik.

Namun lain halnya jika pengunjung ke warung anda cukup minim. Maka anda harus membuat langkah-langkah revolusioner untuk menarik jumlah pengunjung dan memperoleh PELANGGAN. Beberapa masukan dari saya adalah;

a. Rasa
Pada umumnya pedagang pecel lele mengandalkan rasa sambal untuk menarik minat pengunjung. Untuk hal ini mengapa kita tidak mencoba membuat beberapa variasi sambal misalnya 3 variasi saja, coba sajikan sambal tomat, sambal goreng special, sambal pedas kacang. Semoga dengan variasi sambal ini dapat memberi variasi pilihan bagi pengunjung.

b. Nasi
Jika kebanyakan pedagang pecel lele hanya menyajikan nasi putih biasa saja, bukankah sedikit lebih baik kita membuat variasi lainnya seperti menyediakan Nasi yang di Uduk / santan atau Nasi Minyak.

c. Variasi Menu
Biasanya pedagang pecel lele menyediakan menu lele maupun ayam, untuk hal ini kita harus sedikit revolusioner seperti menyiapkan juga menu-menu lain yang lebih variatif seperti menambah menu Nasi Goreng yang bercita rasa, Burung Puyuh, Bebek, atau menu lainnya yang jelas masih dapat dimasak dengan fasilitas dapur masak yang ada.

d. Penyajian
Coba berikan penyajian yang lebih menghargai pengunjung, seperti memperhatikan kebersihan, Fasilitas makan seperti Tissue yang bukan menggunakan tissue toilet :), sendok yang sebaiknya anda bungkus dengan kertas tissue sebelum digunakan, tusuk gigi, dan lain sebagainya yang mendukung buat penyajian.


Itulah sedikit contoh agar kita dapat survive memanfaatkan Ceruk Pasar, intinya adalah pengembangan-pengembangan tanpa meninggalkan cirikhas dasar kita. Semoga bermanfaat.


http://penelusurhidup.blogspot.com/2010/05/menyelami-dan-memahami-ceruk-pasar-di.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar