Ceruk Pasar atau Niche Market dapat diartikan sebagai celah pasar yang
dapat direbut oleh produsen/pedagang dari kompetitor yang memasarkan
suatu produk sejenis sehingga jumlah konsumen semakin banyak lagi yang
terjaring memanfaatkan / membeli produk mereka.
Contoh perebutan ceruk pasar sudah sangat terlihat secara kasat mata.
Contoh yang paling sering kita lihat dan dengar adalah persaingan
memperebutkan Konsumen diantara Operator telepon seluler. Telkomsel
dengan kartu As / Simpati, Indosat dengan Mentari / IM3, XL Axiata
dengan XL-nya, dan lain sebagainya.
Sesama Operator saling
memperebutkan pasar dengan mengeluarkan strategi-strategi marketing
dengan terlebih dahulu melakukan survey dan evaluasi atas apa yang
dibutuhkan oleh Konsumen dan sembari melihat kelemahan-kelemahan
competitor.
Ok, contoh diatas terlalu jauh untuk kita analisa. Sekarang kita coba contoh yang sederhana saja.
Ceruk Pasar pada Pedagang Pecel Lele / Lele Penyet
Di
banyak daerah di Pulau Jawa kita akan menjumpai banyak sekali pedagang
Pecel Lele, bahkan disuatu lokasi yang biasanya yang dekat dengan Kampus
dan kost-kostan jarak antara lapak pedagang sangat berdekatan dan dalam
jumlah yang cukup banyak. Dan tujuan mereka yang utama adalah
mendapatkan pelanggan.
Agar seorang pedagang pecel lele dapat survive
maka sebaiknya dia sudah harus memulai membuat analisa kecil-kecilan.
Yang pertama sebaiknya dia lakukan adalah membandingkan jumlah
pengunjung antara lapak-nya dengan lapak-lapak pedagang lainnya dan
memperhatikan frekuensi kedatangan pengunjung yang sama ke warung-nya.
Jika
dari sekian banyak pedagang pecel lele di daerah-nya dan warung-nya
yang paling banyak di kunjungi maka bersyukurlah karena anda pasti sudah
memiliki PELANGGAN dan hal itu sudah pasti dipengaruhi oleh rasa yang
pas dilidah pelanggan dan mungkin penyajian anda yang cukup baik.
Namun
lain halnya jika pengunjung ke warung anda cukup minim. Maka anda harus
membuat langkah-langkah revolusioner untuk menarik jumlah pengunjung
dan memperoleh PELANGGAN. Beberapa masukan dari saya adalah;
a. Rasa
Pada
umumnya pedagang pecel lele mengandalkan rasa sambal untuk menarik
minat pengunjung. Untuk hal ini mengapa kita tidak mencoba membuat
beberapa variasi sambal misalnya 3 variasi saja, coba sajikan sambal
tomat, sambal goreng special, sambal pedas kacang. Semoga dengan variasi
sambal ini dapat memberi variasi pilihan bagi pengunjung.
b. Nasi
Jika
kebanyakan pedagang pecel lele hanya menyajikan nasi putih biasa saja,
bukankah sedikit lebih baik kita membuat variasi lainnya seperti
menyediakan Nasi yang di Uduk / santan atau Nasi Minyak.
c. Variasi Menu
Biasanya
pedagang pecel lele menyediakan menu lele maupun ayam, untuk hal ini
kita harus sedikit revolusioner seperti menyiapkan juga menu-menu lain
yang lebih variatif seperti menambah menu Nasi Goreng yang bercita rasa,
Burung Puyuh, Bebek, atau menu lainnya yang jelas masih dapat dimasak
dengan fasilitas dapur masak yang ada.
d. Penyajian
Coba
berikan penyajian yang lebih menghargai pengunjung, seperti
memperhatikan kebersihan, Fasilitas makan seperti Tissue yang bukan
menggunakan tissue toilet :), sendok yang sebaiknya anda bungkus dengan
kertas tissue sebelum digunakan, tusuk gigi, dan lain sebagainya yang
mendukung buat penyajian.
Itulah sedikit contoh agar kita
dapat survive memanfaatkan Ceruk Pasar, intinya adalah
pengembangan-pengembangan tanpa meninggalkan cirikhas dasar kita. Semoga
bermanfaat.
http://penelusurhidup.blogspot.com/2010/05/menyelami-dan-memahami-ceruk-pasar-di.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar